AMPEREMETER DAN VOLTMETER ARUS SEARAH (DC)

AMPEREMETER DAN VOLTMETER ARUS SEARAH (DC)
MAKALAH
MODUL II

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum mata kuliah Fisika Dasar II
Dosen Pengampu : 
Dr. Chaerul Rachman, M.Pd
Ea Cahya Septia Mahen, S.pd., M.Si.

Disusun Oleh :
 Dian Rahmatuloh 
(1152070020)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016





KATA PENGANTAR

Semoga senyum tuhan selalu menyertai aktifitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan tuhan.
Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada dzat alloh SWT. yang maha kuasa. Karena-Nya lah penulis dapat menyelsaikan makalah yang berjudul amperemeter dan voltmeter arus searah (DC). Solawat dan salamnya semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi muhammad SAW.
Tujuan saya membuat makalah ini ialah untuk melengkapi nilai praktikum Fisika Dasar II tentang Arus Searah (DC).
Saya ucapkan  terima kasih kepada  semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Fisika Dasar II, bapak Ea Cahya Septian Mahen, S.Pd., M.Pi yang telah membimbing saya. Semoga amal baik bagi semua pihak yang telah membantu selama penyusunanan makalah ini, dicatat oleh Allah SWT sebagai amal sholeh. Amiin..
Dalam pembuatan makalah ini saya sadar bahwa makalah ini sangatlah kurang dari kesempurnaan. Maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang.


 Bandung,  April 2016           
Penyusun,                       







BAB I
PENDAHULUAN

            A.    Landasan Teori

Jenis arus listrik terbagi menjadi dua, yaitu arus listrik searah atau DC (Direct Current) dan arus listrik bolak-balik atau AC (Alternating Current). Pada arus listrik bolak-balik muatan listrik mengalir dalam dua arah (bolak-balik). Sedangkan arus listrik searah, muatan listriknya hanya mengalir dalam satu arah.
                                                                                    (Abdulloh, 2010 : 2013)
Setiap alat ukur arus listrik atau amperemeter memiliki karakteristik yang berbeda, baik arus listrik maksimum yang didapat atau skala yang tertera pada amperemeter. Cara membaca skala pada amperemeter adalah dengan menggunakan rumusan : Hasil pengukuran = (skala yang ditunjuk : skala maksimum) x batas ukur.
                                                                                         (Kemmerly, 2005 : 95)
Amperemeter perlu dirangkai secara seri terhadap kuat arus yang ingin diukur. Hal ini disebabkan arus tidak akan berubah jika melalui rangkaian seri dan akan terbagi jika melalui rangkaian parallel. Walaupun kuat arus pada rangkaian seri tidak berubah, akan tetapi peletakan amperemeter pada rangkaian tersebut akan mempengaruhi pengukuran.
                                                                                         (Arukundato, 2007 : 77).
        B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahannya ada sebagai brikut:
1.      Apa pengertian arus searah DC?
2.      Apa pengertian, fungsi, amperemeter dan voltmeter DC?
3.      Bagaimana contoh penerapan arus searah dalam kehidupan sehari-hari?
4.      bagaimana cara menyusun rangkaian arus searah DC dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter?
       C.     Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum yang dilakukan adalah:
1.      Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari amperemeter dan voltmeter, sehingga dapat mengaplikasikannya dan mengembangkan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Untuk mengetahui cara menyusun rangkaian arus searah pada amperemeter dan voltmeter.



BAB II
PEMBAHASAN
       A.    Pengertian
1.      Arus searah (DC)
Arus searah (DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik searah adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel surya. Selain dari aki sumber arus searah didapat juga melalui arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus searah yaitu dengan menggunakan penyearah (Rectifier).
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya arus listrik searah dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung sumber positif ke ujung sumber negatif. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Arus listrik searah banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, hal ini karena komponen elelktonika sebagian besar adalah menggunakan arus searah. Contoh peralatan yang menggunakan arus listrik searah  yaitu kalkulator, remote control, jam, dan lampu senter, dll.
Kuat arus didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang suatu kawat penghantar persatuan waktu. Secara sistematisnya kuat arus dituliskan sebagai berikut :  
i              = kuat arus listrik (A)
Q            = jumlah muatan yang mengalir (C)
t              = waktu (s)
1 A         = 1 C/s
2.      Amperemeter dan voltmeter
Untuk mengukur kuat arus listrik dalam suatu penghantar dapat dilakukan dengan menggunakan amperemeter.
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur mengukur kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Amperemeter dihubungkan seri dengan rangkaian.
Untuk mengukur tegangan suatu penghantar dapat dilakukan dengan menggunakan voltmeter.
Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter dihubungkan pararel dengan rangkaian.


B.     Penerapan Arus Searah Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari  banyak sekali pemanfaatan listrik AC dan DC diantaranya adalah:
a.         Dari pembangkit listrik menuju ke pelanggan yaitu rumah tinggal, pertokoan, industri maupun instansi. Arus AC juga dapat diubah menjadi arus DC dengan memakai Trafo. Arus listrik DC dikirim/ditransmisikan melalui sistem jaringan bertegangan tinggi. Sistem tegangan tinggi dipilih dan bukan sistem arus tinggi sebab berkaitan dengan luas penampang penghantar.
b.         Pemakaian listrik DC (arus searah) sebagai sumber tegangan banyak dipakai pada berbagai peralatan elektronik atau otomotif. Lap top, televisi, radio, tape recorder, kamera,dan peralatan lain sering menggunakan listrik DC sebagai power supplynya.

        C.    Cara Menyusun Rangkaian Arus Searah Dengan Amperemeter dan Voltmeter
1.      Penggunaan Amperemeter
Rangkaian yang akan ditest diatur dalam keadaan “OFF” (putuskan rangkaian dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya). Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi. Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam) pada sambungan input komponen. Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter. Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang lebih akurat. Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala. Cara penyusunannya seperti pada gambar berikut:

Keterangan:
E          =  sumber arus (V)
A         = Amperemeter (A)
R         = hambatan (Ω)
Rb       = Hambatan geser (Ω)
2.      Penggunaan Voltmeter
Voltmeter harus dipasang secara paralel dengan sumber tegangan atau peralatan listrik yang akan diukur beda potensialnya (teganganya). Maksudnya, kutub positif voltmeter harus dihubunqkan dengan kurub positif sumber tegangan atau alat listrik dan kutub negatif voltmeter harus dihubungkan dengan kutub negatif sumber tegangan atau alat listrik. Cara penyusunannya seperti pada gambar berikut:

Keterangan:
E          = Sumber arus
V         = Voltmeter
R         = Hambatan (Ω)
Rb       = Hambatan geser (Ω)





BAB III
PENUTUP


           A.    Simpulan
Arus searah (DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik yang lebih rendah.
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur mengukur kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Amperemeter dihubungkan seri dengan rangkaian.
Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter dihubungkan pararel dengan rangkaian.
Pemakaian listrik DC (arus searah) sebagai sumber tegangan banyak dipakai pada berbagai peralatan elektronik atau otomotif. Lap top, televisi, radio, tape recorder, kamera,dan peralatan lain sering menggunakan listrik DC sebagai power supplynya.
Cara penyusunan rangkaian arus searah dengan menggunakan amperemeter seperti pada gambar berikut:


Keterangan:
E       =  sumber arus
A       = Amperemeter
R       = hambatan (Ω)
Rb     = Hambatan geser (Ω)

Cara penyusunan rangkaian arus searah dengan menggunakan voltmeter seperti pada gambar berikut:

Keterangan:
E       =  sumber arus
V       = Voltmeter
R       = hambatan (Ω)
Rb     = Hambatan geser (Ω)

           B.     Saran
Alangkah lebih baiknya ketika menyusun rangkaian arus searah harus lebih teliti dan cermat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan serius atau tidak main – main .


Komentar

  1. Sudah bagus, alangkah lebih bagus lagi kalau backgroundnya jangan hitam.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer